Skip to main content

asal mula nama samin

Menurut sesepuh Samin, Harjo Kardi istilah Samin berarti " tiyang sami-sami amin", maksudnya kelompok orang yang senasib dan sepenanggungan. Munculnya nama Samin berasal dari gerakan Saminisme yang dipimpin oleh gerombolan rampok yang dipimpin oleh Surowidjojo atau Raden Suratmoko yang lahir tahun 1840. Raden Surowidjojo ini anak seorang bupati Suromoto. Ia merasa prihatin melihat bangsanya dipaksa membayar pajak dengan kekerasan oleh pemerintah kolonial, sedangkan penarik pajak tersebut tidak lain adalah kaum pribumi yang bekerja pada pemerintah kolonial. Pajak yang harus dibayar pada para petani cukup tinggi, jika ia tidak dapat membayar sebagai gantinya para petani itu harus menyerahkan harta bendanya berupa ternak, makanan pokok, maupun barang keperluan rumah tangga. Melihat perilaku bangsa pribumi yang menjadi antek Belanda, Raden Surowidjojo pergi ke Kadipaten dan bergabung dengan gerombolan perampok. Gerombolan perampok itu bernama Tiyang sami-sami amin. Kemudian disingkat menjadi Samin.
Orang-orang Samin sebenarnya kurang suka dengan sebutan "Wong Samin", sebab sebutan tersebut mengandung arti tidak terpuji yaitu dianggap sekelompok orang yang tidak mau membayar pajak, sering membantah dan menyangkal aturan yang telah ditetapkan sering keluar masuk penjara, sering mencuri kayu jati dan perkawinannya tidak dilaksanakan menurut hukum Islam. Para pengikut Saminisme lebih suka disebut "Wong Sikep", artinya orang yang bertanggung jawab, sebutan untuk orang yang berkonotasi baik dan jujur.
Ajaran Samin

Paham Saminisme dinamakan "Agama Nabi Adam". Ajaran Saminisme yang terwariskan hingga kini sebenarnya mencuatkan nilai-nilai kebenaran, kesederhanaan, kebersamaan, keadilan, dan kerja keras.
Ajaran Samin ada 3 yaitu:
1. Angger-angger pangucap (hukum bicara)
2. Angger-angger pratikel (hukum tindak tanduk)
3. Angger-angger lakonono (hukum perihal yang perlu dijalankan).
Konsep ajaran Samin
Pengikut ajaran Samin mempunyai 6 ajaran yaitu :
1. Tidak bersekolah
2. Tidak memakai peci, tetapi memakai iket yaitu semacam kain yang diikatkan dikepala mirip orang Jawa zaman dahulu.
3. Tidak berpoligami
4. Tidak memakai celana panjang, dan hanya pakai celana selutut
5. Tidak berdagang
6. Penolakan terhadap kapitalisme.
Bahasa

Inti dari gerakan Samin adalah melalui bahasa Jawa ngoko kasar dan sering disertai samepa(perumpamaan). Bagi mereka menghormati orang lain tidak dari bahasa yang digunakan tapi sikap dan perbuatan yang ditunjukkan.
Organisasi Sosial dan Sistem Kekerabatan

Masyarakat Samin memiliki persamaan dengan kekerabatan Jawa pada umumnya. Sebutan-sebutan dan cara penyebutannya sama. Hanya saja mereka tidak terlalu mengenal hubungan darah atau generasi lebih keatas setelah kakek atau nenek. Hubungan ketetanggaan baik sesama Samin masyarakat diluar Samin terjalin dengan baik. Dalam menjaga dan melestarikan hubungan kekerabatan masyarakat Samin memiliki tradisi untuk saling berkunjung terutama pada saat satu keluarga mempunyai hajat sekalipun tempat tinggalnya jauh.
Menurut Samin, perkawinan itu sangat penting. Dalam ajarannya perkawinan itu merupakan alat untuk meraih keluhuran budi yang seterusnya untuk menciptakan anak yang mulia (atmaja (u)Tama). Dalam ajaran Samin, dalam perkawinan seorang pengantin laki-laki diharuskan mengucapkan syahadat, yang berbunyi kurang lebih demikian : "sejak nabi Adam pekerjaan saya memang kawin. (Kali ini) mengawini seorang perempuan bernama…. Saya berjanji setia kepadanya. Hidup bersama telah kami jalani berdua". Menurut orang Samin perkawinan sudah dianggap sah walaupun yang menikahkan hanya orang tua pengantin.

Kesenian

Upacara tradisi yang ada pada masyarakat Samin antara lain, nyadran (bersih desa) sekaligus menguras sumber iar pada sumur tua yang banyak memberi manfaat pada masyarakat. Tradisi slamatan yang berkaitan dengan daur hidup yaitu, kehamilan, kelahiran, khitan, perkawinan dan kematian. Mereka melakukan tradisi tersebut secara sederhana.
Adapun kesenian mereka yaitu, tari tayup, dan wayang tengul. Tari tayup merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitar. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang-tembang Jawa yang dilantunkan oleh Waranggono yang syairnya syarat dengan petuah dan ajaran. Wayang tengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog atau slendro.

Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat Samin sekarang ini adalah petani. Pandangan terhadap lingkungan sangat positif, mereka memanfaatkan alam misalnya, mengambil kayu secukupnya saja tidak pernah mengeploitasi. Hal ini sama sesuai dengan pikiran masyarakat Samin yang cukup sederhana, tidak berlebihan, dan apa adanya. Tanah bagi mereka ibarat ibu sendiri, artinya tanah memberi kehidupan bagi mereka. Sebagai petani tradisional maka tanah mereka perlakukan sebaik-baiknya.

Ilmu Pengetahuan

Pandangan terhadap lingkungan sangat positif, mereka memanfaatkan alam misalnya, mengambil kayu secukupnya saja tidak pernah mengeploitasi. Hal ini sama sesuai dengan pikiran masyarakat Samin yang cukup sederhana, tidak berlebihan, dan apa adanya. Tanah bagi mereka ibarat ibu sendiri, artinya tanah memberi kehidupan bagi mereka. Sebagai petani tradisional maka tanah mereka perlakukan sebaik-baiknya. Dalam pengolahan lahan (tumbuhan apa yang akan ditanam) mereka hanya berdasarkan musim saja yaitu penghujan dan kemarau. Masyarakat Samin menyadari isi dan kekayaan alam habis atau tidak tergantung pada pemakainya.

Teknologi

Masyarakat Samin dikenal dengan keluguan, kejujuan dan apa adanya, tidak berbuat aneh-aneh dan selalu mentaati peraturan. Pakaian orang Samin biasanya terdiri dari baju lengan panjang tidak memakai kerah, berwarna hitam. Laki-laki memakai ikat kepala. Untuk pakaian wanita bentuknya memakai lengan panjang, berkain sebatas dibawah tempurung lutut atau diatas mata kaki. Sekalipun masyarakat Samin berusaha mempertahankan tradisi namun tidak urung pengaruh kemajuan zaman juga mempengarui mereka. Misalnya, pemakaian traktor dan pupuk kimiawi dalam pertanian, alat rumah tangga dari plastik, aluminium, dan lainnya. Yang diharapkan tidak hilang terpupus zaman adalah nilai-nilai positif atau kearifan lokal yang telah ada pada masyarakat Samin tersebut, misalnya kejujuran, dan kearifan dalam memakai alam, semangat gotong-royong dan saling menolong yang masih tinggi.

Comments

  1. Weh bagus Blognya ayo terus belajar

    ReplyDelete
  2. ok....right now....visit my blog too..
    BY:yayan(anak sdn 1 wulung lulusan taun 2011/2012)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Khasiat Jengkol Dibalik Bau Yang Menyengat

Jengkol merupakan makanan yang banyak digemari di Indonesia. Meskipun olahan dari jengkol membuat orang yang menikmatinya memiliki bau yang luar biasa. Asal anda tau dibalik bau jengkol yang luar biasa tersebut terkandung berbagai manfaat bagi tubuh apabila tidak dikonsumsi betlebihan. Mengurangi depresi jengkol dapat meredakan depresi, karena terkandung protein tryptophan, apabila dikonsumsi akan menghasilkan serotonin yang dapat menjadikan efek rileks, melakukan perbaikan mood dan menjadikan seseorang lebih bahagia. Obat Bagi Pecandu Rokok jengkol juga dapat mengobati pecandu rokok. Kandungan vitain B6, B12, kaliun dan magnesium dalam jengkol dapat menghilangkan keinginan untuk merokok. Menjadikan kulit mulus dan awet muda Jengkol ternyata bisa dijadikan bahan kosmetik, karena kandungan protein yang tinggi. Jengkol dapat meregenerasi kulit, sehingga dapat menjadikan kulit anda menjadi mulus dan awet muda

Ajaran ajaran kaum Samin (SAMINISME)

Samin surosentiko memiliki nama asli Raden Kohar. Samin surosentiko merupakan oranv yang mempelopori ajaran samin. Ajaran Saminisme merupakan suatu perlawanan terhadap belanda dalam bentuk selain kekerasan . Bentuk yang dilakukan yaitu menolak membayar pajak, menolak segala peraturan yang dibuat oleh kolonial belanda. Masyarakat samin sering dianggap memusingkan pemeeintah Belanda kala itu karena sikap tersebut. bahkan sikap yang demikian itu dianggap menjengkeljan oleh kelompok di luarnya. masyarakat samin sendiri juga mengisolasi diri hingga baru tahun 1970an mereka baru tahu ternyata indonesia telah merdeka. kelompok samin ini tersebar di kawasan blora jawa tengah dan bojonegoro jawa timur. kelompok samin lebih suka disebut wong sikep dari pada samin. karena kata samin bagi mereka mengandung makna ya ng negatif. orang luar samin menganggap mereka sebagai kelompok yang lugu tidak suka mencuri, menolak membayar pajak, dan acap kali suku ini menjadi bahan guyonanan dikalangan masyarak

masyarakat madani

TUGAS PKN TENTANG MASYARAKAT MADANI PENYUSUN:  MUHAMMAD NOOR RIDHO FAUZI (XI IPA I) Pengertian dan Karakteristik Masyarakat Madani Masyarakat madani merupakan masyarakat yang menjadi impian dari semua orang. Hal ini dikarenakan kehidupan dalam masyarakat madani yang beradab dalam membangun, menjalani dan mampu memaknai arti bermasyarakat. Mungkinkan masyarakat di indonesia mampu mewujudkan impian menjadi masyarakat madani? Untuk dapat menjadi masyarakat madani maka kita harus mengenal, mengerti apa itu masyarakat madani. Pengertian dan Latar Belakang Masyarakat Madani Masyarakat madani adalah masyarakat yang berbudaya namun mampu berinteraksi dengan dunia luar yang modern sehingga dapat terus berkembang dan maju. Dalam masyarakat madani, setiap warganya menyadari dan mengerti akan hak-haknya serta kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama. Masyarakat madani sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia. Masyarakat madani adalah masyarakat bermoral yang menj